Jumat, 03 Januari 2020

Dasar Pemeranan Teater Modern

Teater Nontradisional (teater modern) merupakan jenis teater yang tumbuh dan berkembang di tengah-tengah masyarakat. Sumber cerita teater modern ini berasal dari kejadian sehari-hari. Teater modern memiliki beberapa unsur pemeranan seperti lakon, penokohan dan perwatakan, unsur tubuh, unsur suara, unsur penghayatan, unsur ruang, unsur kostum, unsur properti, dan unsur musikal. Salah satu unsur dalam teater yang akan dijelaskan dalam tulisan ini adalah unsur pemeran dalam teater modern.

Pemeran sebagai elemen penting dalam sebuah pementasan seharusnya dapat menguasai tubuh, emosi, dan intelektualnya. Penguasaan tubuh sangat erat dengan olah tubuh yaitu bagaimana mendayagunakan organ tubuh untuk mencapai kekuatan, kelenturan, ketahanan, dan keterampilan tubuh sehingga mampu menciptakan setiap gerakan yang dibutuhkan dalam pementasan. Latihan olah tubuh ini dilakukan dengan tiga tahap yaitu peregangan atau pemanasan, inti, dan pendinginan.

A. Latihan Olah Tubuh
Olah tubuh (bisa juga dikatakan senam), sangat perlu dilakukan sebelum kita mengadakan latihan atau pementasan. Dengan berolah tubuh kita akan, mendapat keadaaan atau kondisi tubuh yang maksimal. Selain itu olah tubuh juga mempunyai tujuan melatih atau melemaskan otot‑otot kita supaya elastis, lentur, luwes dan supaya tidak ada bagian‑bagian tubuh kita yang kaku selama latihan-latihan nanti.

1. Latihan pemanasan
Pemanasan atau pergangan (warn-up) yaitu gerakan bagian tubuh yang bertujuan untuk meningkatkan sirkulasi dan meregangkan otot secara bertahap.

Latihan Leher.
  1. Miringkan kepala ke bahu kiri dan tahan selama 8 hitungan.
  2. Miringkan kepala ke bahu kanan dan tahan sampai 8 hitungan.
  3. Tengokkan kepala ke bahu kiri dan tahan selama 8 hitungan.
  4. Miringkan kepala ke bahu kanan dan tahan sampai 8 hitungan.
  5. Tundukan kepala dan dagu menyentuh dada dan tahan selama 8 hitungan
  6. Dongakkan kepala ke atas dan tahan selama 8 hitungan.

Latihan jari dan pergelangan
  1. Tautkan jari tangan kiri dan kanan, putar telapak tangan menjauhi tubuh, luruskan lengan dan regangkan selama 8 hitungan.
  2. Tekan telapak tangan kanan dengan tangan kiri dan regangkan, pertahankan selama 8 hitungan.
  3. Tekan telapak tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan regangkan pergelangan tangan, pertahankan selama 8 hitungan.
  4. Tekan punggung tangan kiri dengan tangan kanan dan regangkan pergelangan tangan dan pertahankan selama 8 hitungan.
  5. Tekan punggung tangan kanan dengan tangan kiri dan regangkan pergelangan tangan dan pertahankan selama 8 hitungan.

Latihan siku
  1. Flek siku dengan tangan kiri memegang pegelangan tangan kanan dan melipat tangan kanan sampai jari tangan kanan menyentuh pundak, pertahankan sampai 8 hitungan. Lakukan bergantian dengan tangan kanan yang memegang pergelangan tangan kiri.
  2. Ekstensi siku dengan cara menjulurkan tangan kanan ke depan lurus dan tangan kiri menyangga siku tangan kanan, pertahan kan selama 8 hitungan. Lakukan bergantian dengan tangan kiri.

Latihan bahu
  1. Silangkan lengan-lengan di depan tubuh dan genggamlah bahu yang berlawanan selama 8 hitungan,
  2. Letakkan siku kanan di belakang kepala dan gunakan tangan kiri untuk membuat topangan regangan, pertahankan selama 8 hitungan dan lakukan bergantian.
  3. Letakkan satu tangan diatas kepala dan di belakang punggung. Cobalah untuk mempertemukan jari-jari tangan, buatlah regangan dan tahan selama 8 hitungan dan lakukan secara bergantian.
Latihan Tubuh
  1. Tangan-tangan di pinggang dan bengkokkan badan ke samping kanan, tahan selama 8 hitungan. Dilanjutkan ke samping kiri dan tahan selama 8 hitungan, ke belakang tahan selama 8 hitungan, dan ke depan selama 8 hirungan.
  2. Kedua tangan berjabatan (kedua telapak rapat) dan lengan-lengan di atas kepala, bengkokkan ke samping kanan, dilanjutkan ke samping kiri dengan hitungan sama yaitu 8, dan lakukan sebanyak dua kali.

Latihan Tungkai Kaki dan Punggung
  1. Berdiri dan buka kaki sejauh kurang lebis 100 cm, capailah tungkai kaki kanan, tahan selama 8 hitungan, lakukan secara bergantian dengan mencapai tungkai kaki kiri. 
  2. Berdiri dan buka kaki sejauh 100 cm, capailah bagian tengah dengan membungkukkan badan ke depan, tahan selama 8 hitungan.

Latihan Pergelangan Kaki
  1. Fleksikan pergelangan kaki, gunakan kedua tangan untuk memberikan tekanan regangan, tahan selama 8 hitungan.
  2. Ekstensikan pergelangan kaki, gunakan kedua tangan untuk melemaskan, tahan selama 8 hitungan.
  3. Felksikan lutut kanan, gunakan kedua tangan untuk menarik lutut ke dada dan tahan selama 8 hitungan.
  4. Ekstensikan lutut kanan dan tahan selama 8 hitungan.
  5. Lakukan ponit 3 dan 4 pada lutut kiri.

2. Inti
Olah tubuh inti merupakan rangkaian pokok dari gerakan yang akan dilatih sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Tulang belakang seorang pemeran memiliki kedudukan yang sangat penting karena pose tubuh yang diciptakan oleh pemeran bergantung pada kelenturan tulang belakangnya.

Cembung, cekung, dan Datar Tulang Belakang
  1. Bertopang tangan dan lutut di atas lantai dan bungkukan punggung Anda. Bengkokkan tulang ekor Anda turun dan ke dalam, bulatkan tulang punggung dibagian dada dan bahu serta turunkan kepala dan leher Anda. Bentuklah punggung Anda ke dalam posisi secembung-cembungnya.
  2. Angkat bagian tulang ekor Anda, kosongkan tulang punggung bagian dada dan bahu, dan tegakkan leher serta kepala Anda. Bentuklah punggung Anda ke dalam posisi secekung-cekungnya.
  3. Turunkan pinggul, luruskan tulang punggung bagian dada dan bahu sehingga membentuk garis lurus dan tulang ekor. Turunkan leher secukupnya agar berada dalam satu garis lurus dengan tulang punggung dibagian bahu. Lakukan latihan tersebut dalam tempo yang lambat pada tahap permulaan, dan yang terpenting adalah Anda dapat merasakan ruas demi ruas tulang punggung. Setelah Anda dapat merasakan dengan betul, tingktkan kecepatannya secara bertahap melambat kembali sampai diam.

Menggulung dan Melepas
  1. Berdiri dengan dua kaki direnggangkan, turunkan pinggul dan merendahkan sampai jongkok dengan bertumpu kekuatan daya dukung lutut.
  2. Bungkukan tubuh bagian atas, tarik tulang ekor masuk ke arah dalam lalu pelan-pelan duduklah di lantai.
  3. Luruskan kedua kaki dan gerakkan tulang punggung sehingga seluruh punggung terletak di lantai dengan tenang.
  4. Gulung seluruh tulang punggung ke depan mulai dari kepala, leher, tulang punggung dan tulang ekor sehingga membungkuk di atas kaki dan regangkan kepala.
  5. Pelan-pelan berdiri sampai tegak dan mulai jalan dalam gaya lamban.
  6. Ulangi latihan ini sampai dapat merasakan fungsi ruas-ruas tulang belakang.

Ayunan Bandul Tubuh Atas
  1. Berdiri denganposisi melangkah dan angkatlah kedua lengan tinggi di atas kepala.
  2. Bengkokkan bagian tubuh atas lurus sehingga membentuk sudut yang tepat dengan kaki Anda. Rasakan ketegangan karena tetap mempertahankan melurusnya tulang punggung pada posisi ini.
  3. Lutut dibengkokkan sedikit dan biarkan tubuh bagian atas terjatuh memberat dari bagian tengah tulang punggung dan kemudian ayunkan mendekati dan menjauhi kaki.
  4. Lengan-lengan harus mengikuti tubuh bagian atas dan ikut mengayun maju dan mundur. Jangan naikkan tubuh bagian atas. Ayunan ini akan mampu menaikkan tulang punggung hanya sejauh sudut membengkoknya yang tepat dari ayunan itu bermula.
  5. Panjang ayunan harus tetap sama dan harus mampu membulat dan meluruskan tulang punggung. Membulat, ketika batang tubuh bagian atas menjauh dan melurus, ketika tulang punggung mengayun ke depan dan menjauh kalau kedua tangan berada di belakang. Membulat lagi ketika batang tubuh bagian atasjatuh lagi dan melurus ketika tulang punggung mengayun ke luar dan menjauh lagi ketika kedua lengan bedada di depan.

3. Pendinginan
Pendinginan atau peredaan (warm-down) yaitu rangkaian pendek gerakan latihan yang bertujuan untuk mempertahankan penambahan sirkulasi yang ringan dan menggunakan kehangatan tubuh dan memberi kesempatan otot-otot untuk mengambil manfaat latihan.
  1. Berdiri tegak kaki dibuka sekitar 60 cm, badan condong ke kiri. Kaki kanan lurus dan kaki kiri agak ditekuk ke bawah, tangan kanan lurus ke atas di samping kepala dan tangan kiri ditempelkan pada paha kiri, tahan selama 8 hitungan. Lakukan kembali dengan badan posisi condong ke kanan.
  2. Posisi berdiri masih sama tetapi badan tegak di tengah dan dua lengan direntangkan ke kiri dan kanan lurus dengan bahu, kaki agak ditekuk ke bawah dan lakukan gerakan ke atas dan ke bawah, lakukan selama delapan hitungan.
  3. Posisi berdiri masih sama, kedua tangan lurus ke atas kepala dan condongkan badan ke kiri dan tahan selama delapan hitungan. Ganti badan condong ke kanan tahan selama delapan hitungan.
  4. Posisi berdiri masih sama, silangkan tangan kanan sejajar bahu di depan dada ke arah kiri dan tangan kiri membantu peregangan tepat pada siku, tahan selama delapan hitungan.
  5. Posisi berdiri masih sama, tangan kanan lurus ke atas di samping kepala dan tangan kiri menekan kepala ke arah kiri, tahan sampai delapan hitungan. Ganti tangan kiri lurus dan tangan kanan menekan kepala ke arahh kanan dengan hitungan yang sama.
  6. Posisi berdiri masih sama, langkahkan kaki kanan ke belakang, lutut kanan ditekuk sorong kanan, kaki kiri bertumpu pada tumit, badan condong ke depan, kedua telapak tangan menempel di atas kedua paha dan ayunkan ke bawah sampai delapan hitungan. Ganti dengan kaki kiri ke belakang dengan hitungan yang sama.
  7. Posisi berdiri masih sama, tangan di samping badan, mulai tangan diangkat lurus ke atas kepala sambil menghirup udara dalam empat hitungan dan menurunkan tangan sambil menghembuskan napas dalam empat hitungan. Lakukan gerakan yang terakhir dibarengi dengan menutup kaki.
 merupakan jenis teater yang tumbuh dan berkembang di tengah Dasar Pemeranan Teater Modern
B. Olah Suara
1. Persiapan Latihan Olah Vokal

Pernapasan Dada
Ciri pernapasan dada adalah pada waktu kita menghirup udara maka rangka dada terbesar bergerak membesar akibat dari rongga dada yang terisi udara yang banyak.
Pernapasan Perut
  1. Ciri pernapasan perut adalah pada saat kita menghirup udara rongga perut akan membesar dan mengeras karena terisi udara. Pernapasan ini juga ditandai dengan naik turnnya sekat diafragma yang terdapat diantara dada dan rongga perut.
  2. Posisi berdiri tegak, tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga perut, tahan, hembuskan, dan lakukan latihan selama delapan kali perulangan.
  3. Posisi berdiri tegak, tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga perut, tahan, hembuskan, sambil berdesis, dan lakukan latihan selama delapan kali perulangan.
  4. Posisi berdiri tegak, tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga perut, tahan, hembuskan, sambil membunyikan huruf vokal, dan lakukan latihan selama delapan kali perulangan.

Pernapasan Diafragma
  1. Dalam pernapasan rongga dada pernapasan diarahkan antara rongga dada dan rongga perut. Ciri pernapasan diafragma adalah otot-otot perut yang disbut sekat diafragma akan meragang, dan otot-otot bagian samping bagian pinggang akan mengembang ketika menghirup udara. Pernapasan daifragma merupakan gabungan antara pernapasan dada dan pernapasan perut.
  2. Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, hembuskan. Lakukan latihan sebayak delapan kali pengulangan.
  3. Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, hembuskan sambil mendesis. Lakukan latihan sebayak delapan kali pengulangan.
  4. Posisi berdiri tegak dan tarik napas panjang langsung alirkan udara ke rongga dada dan rongga perut sehingga sekat diafragma mengeras, tahan, hembuskan sambil membunyikan huru fokal. Lakukan latihan sebayak delapan kali pengulangan.

Senam Lidah
  1. Lidah dijulurkan sejauh mungkin, tahan dan tarik sedalam mungkin.
  2. Lidah dijulurkan arahkan ke kanan dan kekiri secara bergantian.
  3. Lidah dijulurkan dan putar searah jarum jam dan kebalikannya.
  4. Bibir dikatupkan, rahang diturunkan dan lidah diputar di dalam mulut searah jarum jam dan sebaliknya.
  5. Lidah di tahan di gigi seri, terus hentakkan.
  6. Membunyikan suara err..., errrr berulang kali untuk melemaskan lidah.
  7. Ucapkan dengan cepat fud, fud, fud, dah , lakukan latihan ini berulang kali.

Senam Rahang Bawah
  1. Gerakan rahang bawah dengan cara membuka dan menutup.
  2. Gerakan rahang bawah kek kiri dan kanan secara bergantian.
  3. Gerakan rahang bawah melingkar sesuai dengan arah jarum jam dan ke arah sebaliknya.
  4. Ucapkan dengan riang, ceria, gembira dan rileks, da..., da..., da...kemudian la..., la...., la.... Latihan ini bisa dengan huruf konsonan yang lain yang digabung dengan vokal a.

Latihan Tenggorokan
  1. Ucapkan lo.., la..., le..., la..., lo...- lo..., la..., le..., la..., lo. Lakukan latihan dengan santai, semakin lama semakin keras tetapi tenggorokan jangan tegang.
  2. Nyanyikan dengan tenggorokan tetap terbuka la.., la.., la..., laf,la.., la.., la..., los,la.., la.., la..., los.

2. Latihan Teknik Olah Vokal
Berbisik
  1. Lafalkan huruf vokal tanpa mengeluarkan suara.
  2. Lafalkan huruf c, d, l, n, r, s, t tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini berfungsi untuk melenturkan lidah.
  3. Lafalkan konsonan dengan tanpa mengeluarkan suara,
  4. Lafalkan kata dan kalimat pendek tanpa mengeluarkan suara. Latihan ini diutamakan pengejaan setiap suku kata, baik dalam kata maupun kalimat.

Bergumam
  1. Tarik napas, tahan, dan hembuskan dengan cara bergumam, fokus gumaman ini pada rongga dada. Rasakan getaran pada rongga dada pada waktu bergumam.
  2. Tarik napas, tahan, dan hembuskan dengan cara bergumam, fokus gumaman ini pada batang tenggorokan. Rasakan getaran pada batang tenggorokan pada waktu bergumam.
  3. Tarik napas, tahan, dan hembuskan dengan cara sambil bersenandung, fokus gumaman ini pada rongga hidung pada waktu bergumam biasanya ujung hidung akan terasa gatal.

Bersenandung
  1. Tarik napas, tahan, dan hembuskan sambil bersenandung. Lakukan katihan mulai dari nada rendah sampai nada yang tinggi. Misalnya dengan suku kata na disenandungkan sesuai dengan tangga nada. Lakukan berulang selama delapan kali.
  2. Tarik napas, tahan, hembuskan sambil bersenandung dengan tidak sesuai tangga nada.

3. Latihan Artikulasi
Artikulasi adalah hubungan antara apa yang dikatakan dan bagaimana mengatakannya, karena artikulasi adalah satu ekspresi gestur yang kompleks. Latihan artikulasi adalah latihan tentang kejelasan bunyi suara yang dikeluarkan oleh organ produksi suara. Bunyi suara yang kita kenal diantaranya adalah bunyi suara nasal (di rongga hidung), bunyi suara oral (di rongga mulut). Berikut ini cara berlatih artikulasi.

Latihan bunyi suara Nasal
  1. Tarik napas dan hembuskan sambil melaafalkan huruf m, n, y, dan ng.
  2. Lakukan latihan melafalkan tersebut sampai menemukan cara mengucapkan yang benar.

Latihan Bunyi Suara Oral
  1. Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf vokal terputus-putus dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.
  2. Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf vokal dengan cara menyambung dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.
  3. Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf diftong ( au, ia, ua dan lain-lain) terputus-putus dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.
  4. Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf konsonan (b, c, d, f, g dan seterusnya) dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.
  5. Tarik napas dan hembuslah sambil melafalkan huruf konsonan (k, t, b, dan seterusnya) dan lakukan sebayak delapan kali pengulangan.

Latihan Diksi
  1. Latihan dengan membedakan huruf p dengan b, t dengan d dan k dengan g.
  2. Latihan membedakan huruf p, b, t, d, k, dan g dengan cara mengkombinasikan.
  3. Latihan ini dilakukan dengan cara menggabungkan huruf-huruf tersebut di atas dengan huruf vokal. Misalnya pa dengan ba, ta dengan da, dan ki dengan gi dan seterusnya.
  4. Latihan diteruskan dengan bentuk kata misalnya : Apabila, Begitu, Menyambut, Perpustakaan, Kudengar, dan Luput.
  5. Cari kata-kata lainya yang mengandung huruf P, B, T, D, K, dan G.

Intonasi
Jeda pemenggalan kalimat
  1. Susunlah kalimat pendek dan ucapkan, misalnya berapa lama saya harus menunggu.
  2. Ucapkan kalimat tersebut tapi gunakan jeda antara kata lama dan saya.
  3. Susunlah kalimat pendek lainya dan gunakan sebagai latihan jeda.

Tempo (cepat lambatnya ucapan)
  1. Susunlah kalimat pendek dan ucapkan misalnya Siapa bilang itu tidak bisa....dilakukan.
  2. Ucapkan kalimat tersebut, dan ketika mengucapkan kata dilakukan ucapkan dengan cara dieja per suku kata.
  3. Lakukan latihan dengan kalimat yang lain dan tentukan kata yang akan dieja.

C. Olah Rasa
1. Latihan Konsentrasi Panca Indera
Konsentrasi berarti memusatkan perhatian pada sesuatu, makin menarik perhatian tersebut, maka makin sanggup ia memusatkan perhatian. Pusat perhatian seorang pemeran adalah sukma atau jiwa peran yang kita mainkan. Tujuan dari konsentrasi adalah untuk mencapai kondisi kontrol mental maupun fisik di atas panggung. Untuk melatih konsentrasi dapat dilakukan latihan dengan cara sebagai berikut.

Indera penglihat
  1. Amati benda secara intensif, dan deskripsikan pamgamatan Anda kepada peserta lain.
  2. Lakukan dengan  suasana yang santai dan presentasikan sesuai dengan gaya anda.
  3. Latihan diteruskan dengan mengamati sekumpulan benda.
  4. Deskripsikan hasil pengamatan tersebut termasuk yang menjadi ciri khas dari objek pengamatan Anda.
  5. Dalam latihan ini diusahakan dilakukan dengan pengamatan yang sangat jeli dan dalam suasana santai.

Indera pencium
  1. Konsentrasilah pada bau yang paling menyengat dan dekat dengan tubuh kita (latihan diusahakan betul-bentul membaui bukan menghayalkan atau berimajinasi tentang bau).
  2. Kalau sudah mendapatkan bau tersebut, kemudian simpan dalam ingatan kit.
  3. Latihan dilanjutkan dengan menambahkan jarak dari sumber bau. kemudian dipresentasikan sesuai dengan gaya dan cara masing-masing.
  4. Latihan indera penciuman ini juga bisa dilakukan dengan membedakan bermacam-macam bau.

Indera Pendengar
  1. Konsentrasilah pada sumber suara yang paling lemah dan dekat dengan kita (latihan ini benar-benar mendengar bukan mengkhayal atau berimajinasi).
  2. Kalau sudah mendapat bunyi tersebut, simpan dalam ingatan kita. Dlanjutkan dengan menambah jarak dari sumber bunyi tersebut. Pada bagian akhir presentasikan kepada yang lain sesuai dengan gayanya masing-masing.
  3. Latihan mendengar ini bisa dilakukan dengan membedakan bermacam-macam sumber bunyi dan dari apa sumber bunyi tersebut. Misalnya berasal dari logam, kayu, batu, membran, dan lain-lain.

Indera Pengecap
  1. Latihan ini menggunakan stimulus berbagai macam rasa, coba rasakan berbagai macam rasa yang ada dan ukur kadar rasa tersebut. Jika rasa itu asin, rasakan rasa asin tersebut sampai dan sampai sberapa kadar rasa tersebut.
  2. Latihan ini dititikberatkan pada sensasi tentang rasa individu bukan tentang rasa kolektif, karena kadar tentang rasa bersifat individual.
  3. Simpan pengalaman tentang rasa tersebut dan jadikan pengalaman batin, karena dengan konsentrase dibarengi dengan ingatan batin akan dapat diekspresikan tentang rasa tersebut meskipun tanpa ada rasa yang dikecap.

Indera Perasa atau Peraba
  1. Latihan ini difokuskan pada membedakan rasa yang tersentuh oleh kulit. Latihan bisa dilakukan dengan cara membedakan rasa kasar dan halus, panas dan dingin, keras dan lembek, dan lain-lain.
  2. Ambil sebuah benda dan raba permukaan benda tersebut dari beberapa sisi, bedakan antar permukaan tersebut, kemudian deskripsikan dengan cara dan gaya masing-masing.
  3. Jalanlah pada berbagai macam permukaan jalan, konsentrasi pada telepak kaki kita dan bedakan permukaan jalan tersebut, simpan dalam ingatan sebagai pengalaman batin.
  4. Lakukan latihan dengan santai dan jangan tergesa-gesa, ingat latihan ini tetap berfokus pada daya konsentrasi kita.